Peretasan Crypto Terbesar Sepanjang Sejarah: Pastikan Asetmu Aman dengan Best Wallet!

Peretasan Crypto Terbesar Sepanjang Sejarah: Pastikan Asetmu Aman dengan Best Wallet!

Ekosistem crypto terus berkembang pesat, dengan nilai pasar yang telah mencapai triliunan dolar. Namun, pesatnya pertumbuhan ini juga menarik perhatian para peretas dan penipu yang mencari celah untuk mengeksploitasi sistem keamanan yang lemah.

Sepanjang sejarah, berbagai peretasan telah terjadi dengan nilai kerugian yang sangat besar. Bahkan, insiden terbaru di tahun 2025 mencatatkan rekor sebagai peretasan crypto terbesar yang pernah ada.

Laporan dari Chainalysis menunjukkan bahwa dalam lima tahun terakhir, lebih dari $10 miliar aset digital telah dicuri. Dalam lebih dari separuh dekade terakhir, kerugian tahunan akibat eksploitasi dan serangan cyber di sektor crypto selalu mencapai angka di atas $1 miliar. Tahun 2022 menjadi titik tertinggi dengan total kerugian yang melampaui $3,7 miliar.

Tren serangan ini masih terus berlanjut. Tahun 2025 bahkan diawali dengan insiden besar yang hampir menyamai total dana yang dicuri sepanjang tahun sebelumnya. Salah satu peretasan yang melibatkan centralized exchange berhasil mencetak rekor baru sebagai kasus pencurian crypto terbesar berdasarkan nilai aset yang diambil saat kejadian.

Baca juga: Daftar Presale Crypto di 2025 | Inilah Proyek Kripto Baru yang Akan Menggebrak Pasar

Daftar Peretasan Crypto Terbesar dalam Sejarah

1) Bybit – $1,4 Miliar (2025)

Februari 2025 menjadi momen yang mengguncang industri crypto ketika Bybit, salah satu centralized exchange berbasis di Dubai, mengalami peretasan terbesar dalam sejarah.

Dalam serangan ini, lebih dari 400.000 Ethereum—senilai sekitar $1,4 miliar pada saat itu—beserta berbagai token berbasis Ethereum lainnya berhasil dicuri dari cold wallet milik platform. Peretas mengeksploitasi kelemahan dalam sistem pengiriman dana sehingga tanpa disadari, dana tersebut dikirim langsung ke dompet mereka.

Ben Zhou, Co-founder dan CEO Bybit, mengonfirmasi bahwa serangan ini disebabkan oleh manipulasi dalam proses transfer yang membuat sistem secara otomatis mengirimkan dana ke akun peretas.

Tak lama setelah insiden terjadi, investigasi blockchain mengarah pada keterlibatan Lazarus Group, kelompok peretas yang didukung oleh Korea Utara. Temuan ini kemudian dikonfirmasi oleh FBI, yang menyebut bahwa kelompok tersebut bertanggung jawab atas berbagai pencurian crypto dengan total lebih dari $1,3 miliar hanya dalam kurun waktu satu tahun terakhir.

Meskipun mengalami kerugian besar, Bybit tetap dapat memenuhi permintaan penarikan pengguna dengan mengandalkan kombinasi pinjaman, setoran pengguna, serta pembelian Ethereum langsung untuk menutupi kekurangan.

Para ahli keamanan siber menemukan bahwa insiden ini bermula ketika Lazarus Group menyusup ke infrastruktur Safe, penyedia wallet yang digunakan oleh Bybit, lalu menanamkan kode berbahaya yang memungkinkan mereka mengambil kendali atas transaksi.

2) Poly Network – $611 Juta (2021)

Pada tahun 2021, Poly Network, sebuah protokol yang menghubungkan berbagai blockchain (interoperability protocol), menjadi korban peretasan besar yang menyebabkan kehilangan aset crypto senilai lebih dari $611 juta.

Serangan ini menargetkan tiga blockchain utama—Ethereum, Polygon, dan BNB Chain—dengan eksploitasi sistem yang memungkinkan peretas mentransfer dana tanpa otorisasi yang sah.

Tim pengembang Poly Network segera mengonfirmasi serangan ini pada 10 Agustus 2021 dan meminta miner serta validator di jaringan yang terdampak untuk memblokir alamat wallet yang digunakan oleh peretas. Selain itu, berbagai centralized exchange juga diminta untuk membekukan aset yang dicuri guna mencegah pencairan dana.

Yang menarik, hanya dalam waktu sehari setelah peretasan terjadi, pelaku mulai mengembalikan dana yang mereka curi. Dalam dua minggu, hampir seluruh aset berhasil dikembalikan. Peretas bahkan mengklaim bahwa aksi mereka hanya dilakukan untuk “menguji keamanan” sistem dan bukan untuk keuntungan pribadi.

Kejadian ini menjadi salah satu insiden paling unik dalam sejarah crypto, di mana komunikasi antara peretas, tim Poly Network, dan komunitas crypto terjadi secara terbuka sebelum akhirnya dana dikembalikan sepenuhnya.

3) BNB Chain – $570 Juta (2022)

Pada 6 Oktober 2022, eksploitasi besar terjadi pada BNB Chain, yang menyebabkan pencurian lebih dari $570 juta dalam bentuk Binance Coin (BNB).

Peretas memanfaatkan celah keamanan pada BSC Token Hub, sebuah bridge yang menghubungkan ekosistem blockchain BNB. Dengan teknik pemalsuan yang sangat canggih, mereka berhasil mencetak 2 juta BNB baru dan menggunakannya untuk menipu sistem.

Ketika aktivitas mencurigakan terdeteksi, tim pengembang BNB Chain segera mengambil langkah darurat dengan menghentikan sementara operasional jaringan. Tindakan cepat ini mencegah peretas menarik sebagian besar dana yang mereka peroleh.

Berkat koordinasi antara developer dan validator jaringan, hanya sekitar $100 juta dari total dana yang dieksploitasi yang benar-benar berhasil dicairkan oleh peretas. Kejadian ini menjadi salah satu contoh bagaimana tindakan responsif dapat membatasi dampak dari serangan siber dalam ekosistem crypto.

4) Coincheck – $530 Juta (2018)

Salah satu peretasan tertua dan paling terkenal dalam dunia crypto menimpa Coincheck, centralized exchange asal Jepang, pada tahun 2018.

Dalam insiden ini, lebih dari 523 juta token NEM, senilai sekitar $530 juta pada saat kejadian, berhasil dicuri dari hot wallet milik Coincheck. Keamanan yang lemah menjadi faktor utama yang membuat peretas mampu mengakses aset tanpa hambatan.

Akibat peretasan ini, lebih dari 260.000 pengguna terdampak. Namun, untuk menjaga kepercayaan pelanggan, Coincheck berusaha mengganti kerugian yang dialami pengguna. Menurut laporan dari The Guardian, sekitar $400 juta dana dikembalikan kepada pelanggan menggunakan dana internal perusahaan.

Ketika peretasan terjadi, insiden ini menjadi yang terbesar dalam sejarah crypto. Namun, nilai token NEM yang dicuri mengalami penurunan drastis seiring waktu. Jika dihitung dengan harga terkini, nilai total aset yang dicuri hanya tersisa sekitar $10,36 juta.

Dua tahun setelah insiden tersebut, Pengadilan Distrik Tokyo berhasil menyita sebagian kecil dari token yang dicuri, tetapi mayoritas dana yang hilang tidak pernah ditemukan.

5) Ronin Network – $552 Juta (2022)

Pada Maret 2022, Ronin Network, sidechain Ethereum yang dikembangkan untuk game blockchain Axie Infinity, menjadi target peretasan senilai lebih dari $552 juta.

Serangan ini melibatkan eksploitasi terhadap private key validator jaringan. Peretas mendapatkan kendali atas 5 dari 9 validator, cukup untuk menandatangani transaksi tanpa persetujuan tambahan.

Amerika Serikat menuding bahwa serangan ini dilakukan oleh Lazarus Group, yang menggunakan metode pencurian private key untuk mengakses dana.

Ronin Network baru menyadari serangan ini seminggu setelah kejadian. Pada saat diumumkan, total aset yang dicuri telah mencapai $622 juta karena fluktuasi harga crypto.

Dalam aksi ini, peretas berhasil mengambil 173.650 Wrapped Ethereum (WETH) dan 25,5 juta USDC stablecoin. Namun, pada September 2022, otoritas keamanan berhasil menyita sekitar $30 juta dari dana yang dicuri—menjadi kasus pertama di mana aset crypto yang dikaitkan dengan Lazarus Group berhasil direbut kembali.

Untuk mencegah kejadian serupa, Ronin Network meningkatkan sistem keamanannya dengan menambah validator baru dan meningkatkan protokol keamanan.

Baca juga: Daftar Airdrop Crypto di 2025 – Dapatkan Kripto Gratis

Ancaman Peretasan Crypto Semakin Meningkat: Pentingnya Menggunakan Wallet yang Aman

Serangkaian peretasan besar yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir menegaskan bahwa keamanan dalam dunia crypto masih menjadi tantangan besar. Meskipun teknologi blockchain menawarkan transparansi dan desentralisasi, berbagai celah keamanan tetap menjadi target eksploitasi oleh peretas. Salah satu kelompok yang paling aktif dalam serangan ini adalah Lazarus Group, yang diduga kuat didukung oleh pemerintah Korea Utara.

Statistik menunjukkan bahwa pada tahun 2024 saja, total aset crypto yang dicuri mencapai $2,2 miliar, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Tren ini menggarisbawahi pentingnya kesadaran investor dalam melindungi aset digital mereka, bukan hanya dalam hal memilih investasi yang tepat, tetapi juga dalam mengamankan penyimpanannya dengan wallet crypto yang andal.

Wallet crypto berfungsi sebagai tempat penyimpanan utama bagi berbagai aset digital seperti Bitcoin, Ethereum, dan altcoin lainnya. Namun, tidak semua wallet memiliki tingkat keamanan yang sama. Banyak kasus peretasan terjadi akibat penggunaan wallet yang tidak memiliki perlindungan maksimal atau kelalaian pengguna dalam mengelola private key mereka.

Mengingat risiko yang terus meningkat, memahami cara memilih wallet crypto yang aman dan terpercaya adalah langkah utama bagi investor yang ingin memastikan keamanan aset mereka.

Baca juga: Daftar Meme Coin Baru yang Siap Meledak di 2025 | Peluang Investasi Kripto yang Tak Boleh Anda Lewatkan

Bagaimana Memilih Wallet Crypto yang Tepat?

Banyak investor crypto, terutama pemula, sering kali bingung dalam memilih wallet yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Setiap jenis wallet memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tergantung pada tingkat keamanan, kemudahan penggunaan, serta fitur tambahan yang ditawarkan.

Berikut adalah beberapa faktor utama yang harus diperhatikan sebelum memilih crypto wallet terbaik:

1) Keamanan dan Kendali Penuh atas Aset

Wallet yang aman harus dilengkapi dengan fitur perlindungan canggih seperti autentikasi dua faktor (2FA), enkripsi tingkat lanjut, serta perlindungan dari phishing dan malware.

Selain itu, memilih non-custodial wallet lebih disarankan karena pengguna memiliki kendali penuh atas private key, sehingga tidak tergantung pada pihak ketiga dalam mengelola aset crypto mereka.

2) Kompatibilitas dengan Blockchain dan Aset Digital

Investor yang berencana untuk mendiversifikasi portofolio crypto mereka perlu memilih wallet yang mendukung banyak blockchain dan aset digital. Wallet yang kompatibel dengan berbagai jaringan seperti Ethereum, BNB Chain, Solana, dan Polygon akan memudahkan transaksi dan pengelolaan aset dalam satu platform.

3) Kemudahan Penggunaan

Wallet yang ideal harus memiliki antarmuka yang intuitif dan ramah pengguna. Hal ini sangat penting terutama bagi pemula yang baru memasuki dunia crypto. Navigasi yang sederhana, fitur yang mudah diakses, serta kemudahan dalam mengirim dan menerima transaksi menjadi faktor penting dalam memilih wallet crypto yang tepat.

4) Integrasi dengan DeFi dan Staking

Banyak wallet crypto modern kini menawarkan fitur tambahan seperti staking dan akses ke DeFi (Decentralized Finance). Investor yang ingin memaksimalkan potensi keuntungan dari aset mereka dapat memilih wallet yang mendukung berbagai fitur ini.

5) Kemampuan Beli dan Jual Crypto Secara Langsung

Wallet yang memiliki fitur on-ramp dan off-ramp memungkinkan pengguna untuk membeli dan menjual cryptocurrency langsung menggunakan mata uang fiat seperti USD, EUR, atau IDR. Dukungan untuk pembayaran dengan kartu kredit, transfer bank, atau e-wallet akan mempermudah transaksi tanpa harus menggunakan platform pihak ketiga.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, investor dapat memilih wallet crypto terbaik sesuai kebutuhan mereka. Salah satu rekomendasi utama adalah Best Wallet, yang menawarkan kombinasi antara keamanan tinggi, dukungan multi-blockchain, serta fitur canggih yang mempermudah pengelolaan aset digital.

Baca juga: Crypto yang Bagus untuk Jangka Panjang: Peluang dan Potensi Kenaikan Harga di Masa Depan

Cara Membeli Crypto dengan Aman Menggunakan Wallet Terpercaya

Setelah memahami pentingnya keamanan dalam memilih wallet crypto, langkah selanjutnya adalah mengetahui cara membeli crypto dengan aman. Kesalahan dalam proses pembelian dapat meningkatkan risiko pencurian atau kehilangan aset digital. Oleh karena itu, investor perlu memastikan bahwa mereka menggunakan metode yang aman dan terpercaya.

Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diperhatikan ketika membeli crypto dengan wallet yang aman:

1) Pilih Wallet Crypto yang Aman dan Terpercaya

Pastikan wallet yang digunakan telah memiliki reputasi baik dan menawarkan fitur keamanan tingkat lanjut seperti autentikasi dua faktor (2FA), backup seed phrase, serta enkripsi private key. Best Wallet merupakan salah satu pilihan yang banyak direkomendasikan karena memiliki sistem keamanan berlapis dan kompatibilitas luas dengan berbagai cryptocurrency.

2) Lakukan Verifikasi Identitas (KYC) Jika Diperlukan

Beberapa wallet yang mendukung pembelian crypto secara langsung mengharuskan pengguna untuk melakukan verifikasi KYC (Know Your Customer). Proses ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan transaksi serta mencegah tindak pencucian uang dan kejahatan finansial lainnya.

3) Pilih Metode Pembayaran yang Tersedia

Wallet crypto yang mendukung pembelian aset digital biasanya menawarkan berbagai metode pembayaran, seperti kartu kredit, debit, transfer bank, hingga e-wallet. Investor perlu memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka serta memperhatikan biaya transaksi yang dikenakan.

4) Pilih Cryptocurrency yang Akan Dibeli

Setelah metode pembayaran disiapkan, pengguna dapat memilih jenis cryptocurrency yang ingin mereka beli. Pastikan untuk melakukan riset terlebih dahulu dan membeli aset yang sesuai dengan strategi investasi, baik itu Bitcoin, Ethereum, atau altcoin lainnya.

5) Konfirmasi dan Selesaikan Transaksi

Sebelum menyelesaikan pembelian, pastikan untuk memeriksa kembali detail transaksi, termasuk jumlah crypto yang dibeli dan alamat wallet tujuan. Setelah transaksi dikonfirmasi, aset digital akan langsung dikirim ke wallet dalam beberapa menit.

Memastikan keamanan saat membeli crypto adalah langkah yang tidak boleh diabaikan. Dengan menggunakan wallet yang tepat, investor dapat meminimalisir risiko peretasan, pencurian, serta kesalahan teknis yang dapat menyebabkan kehilangan aset.

Baca juga: Daftar ICO Crypto Terbaik untuk Investasi di 2025

Kesimpulan: Keamanan Crypto Adalah Prioritas Utama

Gelombang peretasan crypto yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa ancaman keamanan di dunia aset digital semakin meningkat. Insiden besar seperti peretasan Bybit, Poly Network, dan Ronin Network membuktikan bahwa bahkan platform besar sekalipun tidak kebal terhadap serangan siber. Oleh karena itu, investor crypto harus semakin waspada dalam menyimpan dan mengelola aset mereka.

Menggunakan wallet crypto yang aman adalah langkah pertama dalam melindungi investasi digital dari ancaman peretasan. Non-custodial wallet seperti Best Wallet memberikan pengguna kendali penuh atas private key mereka, mengurangi risiko kehilangan dana akibat peretasan centralized exchange. Selain itu, fitur staking, integrasi DeFi, dan keamanan tingkat lanjut menjadikannya pilihan yang ideal bagi investor crypto.

Keamanan dalam dunia crypto bukan hanya tentang memilih wallet yang tepat, tetapi juga memahami cara membeli aset digital dengan aman. Melakukan verifikasi KYC, memilih metode pembayaran yang terpercaya, serta mengaktifkan fitur keamanan tambahan seperti 2FA dapat membantu menghindari serangan siber dan pencurian aset digital.

Seiring dengan berkembangnya industri crypto, investor harus selalu mengikuti tren keamanan terbaru dan memilih platform yang menawarkan perlindungan terbaik serta peluang investasi yang menguntungkan.

Untuk memastikan keamanan aset digital, bergabung dengan presale Best Wallet dapat menjadi langkah cerdas bagi mereka yang ingin berinvestasi dalam ekosistem crypto yang aman dan inovatif.

Baca juga: Apa Saja Altcoin Terbaik untuk Investasi di 2025? | Daftar Presale Altcoin Teratas

Bingung memilih aset digital yang bisa memberi keuntungan besar tahun ini? Dengan meningkatnya kasus peretasan crypto, memilih crypto yang berpotensi naik sangat penting agar investasi tetap aman dan menguntungkan. Beberapa aset crypto telah menunjukkan tren bullish dan bisa menjadi pilihan cerdas bagi investor. Simak daftar crypto yang akan naik tahun ini dan ambil peluang sebelum terlambat! Baca selengkapnya di sini.

Ingin tahu cara investasi crypto dengan aman tanpa takut kena hack? Menggunakan wallet yang tepat bisa menjadi solusi untuk melindungi aset digitalmu dari serangan peretas. Selain itu, strategi investasi yang benar juga akan membantumu memaksimalkan keuntungan. Jangan sampai salah langkah—pelajari cara investasi crypto yang cerdas dan aman sekarang! Klik di sini untuk membaca panduannya.

Ada banyak coin baru yang segera listing, tapi mana yang berpotensi cuan? Tidak semua token baru aman untuk diinvestasikan, terutama setelah banyaknya kasus peretasan exchange. Namun, beberapa proyek memiliki fundamental kuat dan potensi pertumbuhan tinggi. Temukan coin baru yang segera listing dan berpotensi naik drastis di tahun ini! Lihat daftar lengkapnya di sini.

Disclaimer: Artikel di atas adalah konten bersponsor; artikel ini ditulis oleh pihak ketiga. NewsBTC tidak mendukung atau bertanggung jawab atas konten, iklan, produk, kualitas, akurasi, atau materi lainnya di halaman ini. Tidak ada bagian dalam artikel ini yang dapat dianggap sebagai saran keuangan. Pembaca sangat disarankan untuk memverifikasi informasi secara mandiri dan berhati-hati sebelum terlibat dengan perusahaan atau proyek yang disebutkan. Berinvestasi dalam cryptocurrency memiliki risiko kehilangan modal, dan pembaca juga disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional sebelum membuat keputusan apa pun yang mungkin didasarkan pada konten bersponsor di atas.

 

Exit mobile version