Elliptic: Dana Bybit Mulai Dipindahkan, Indikasi Mengarah ke Bitcoin Mixers

Elliptic: Dana Bybit Mulai Dipindahkan, Indikasi Mengarah ke Bitcoin Mixers

Peretas Korea Utara Mulai Mencuci Dana Curian dari Bybit

Kelompok peretas asal Korea Utara telah mulai mengalihkan dana hasil pencurian dari Bybit ke berbagai layanan pertukaran anonim. Berdasarkan pemantauan firma analitik blockchain, Elliptic, setidaknya 10% dari total dana yang dicuri—sekitar $1,46 miliar—sudah mulai dicuci melalui berbagai metode yang bertujuan menyamarkan jejak transaksi.

Elliptic mencatat bahwa lebih dari $140 juta telah dialihkan melalui serangkaian transaksi awal. Dana ini didistribusikan ke berbagai platform sebelum dikonversi ke Bitcoin, dengan tujuan membuatnya lebih sulit untuk dilacak serta dikembalikan ke pemilik asli.

Laporan terbaru yang dirilis oleh Elliptic mengungkap bahwa skema pencucian ini telah dirancang secara sistematis untuk menghilangkan keterkaitan antara aset hasil pencurian dengan identitas para peretas.

Baca juga: Apa Crypto yang akan Naik dan Beri Cuan Besar di 2025?

Teknik Layering untuk Menyamarkan Jejak Transaksi

Sebagai bagian dari strategi pencucian, kelompok peretas menerapkan teknik layering, yaitu proses memecah dana ke dalam berbagai transaksi kecil agar lebih sulit untuk ditelusuri. Menurut Elliptic, meskipun jejak transaksi tetap dapat diidentifikasi, metode layering ini membuat pemantauan lebih kompleks dan memberikan waktu tambahan bagi pelaku untuk mengkonversi serta memindahkan aset mereka.

Serangan ini menjadi salah satu peretasan terbesar dalam sejarah crypto, dengan nilai total mencapai $1,46 miliar—sebagian besar berbentuk Ethereum. Jumlah tersebut bahkan lebih besar dibandingkan dengan kasus peretasan Poly Network pada 2021, yang merugikan sekitar $611 juta.

Elliptic dan Arkham Intelligence mengidentifikasi kelompok peretas Lazarus Group, yang berbasis di Korea Utara, sebagai dalang utama di balik serangan ini. Aktivitas mereka yang menggunakan decentralized exchanges (DEX), cross-chain bridges, dan coin swap services menjadi indikator kuat adanya upaya untuk menghilangkan keterkaitan transaksi dengan identitas asli.

Berdasarkan pola pencucian yang telah dilakukan sebelumnya, Elliptic memperkirakan bahwa langkah berikutnya kemungkinan besar adalah penggunaan Bitcoin mixers untuk semakin mengaburkan jejak aset curian. Namun, karena jumlah dana yang dicuri sangat besar, kemungkinan besar proses pencucian akan memakan waktu lebih lama dan lebih rumit dibandingkan serangan sebelumnya.

Baca juga: Daftar Coin Baru Listing yang Layak Dilirik di 2025 | Simak Prediksi dan Analisisnya

Distribusi Dana Curian: Dipindahkan ke Puluhan Wallet Sebelum Dikonversi

Beberapa jam setelah pencurian terjadi, aset digital hasil peretasan mulai dipindahkan ke sekitar 50 wallet, masing-masing berisi kurang lebih 10.000 ETH. Berdasarkan laporan Elliptic, wallet-wallet tersebut kini mulai dikosongkan secara sistematis dengan dana yang dikonversi ke Bitcoin.

Langkah pertama yang dilakukan oleh peretas adalah menukar token hasil pencurian, seperti stETH dan cmETH, ke Ethereum melalui berbagai decentralized exchanges. Tujuan dari konversi awal ini adalah untuk menghindari kemungkinan pembekuan aset sebelum proses pencucian dana lebih lanjut dilakukan.

Elliptic mengungkapkan bahwa metode ini mencerminkan pola yang biasa diterapkan oleh Lazarus Group, di mana mereka mengonversi token hasil peretasan menjadi aset blockchain “native” sebelum menggunakan layanan lainnya untuk menghilangkan jejak transaksi.

Sejak pertama kali muncul sebagai ancaman pada tahun 2017, kelompok ini telah mencuri lebih dari $3 miliar dalam bentuk crypto. Berdasarkan laporan PBB, sebagian besar dana hasil peretasan ini diduga digunakan untuk mendanai program senjata balistik Korea Utara. Namun, Elliptic memperkirakan bahwa jumlah sesungguhnya bisa jauh lebih besar dibandingkan angka yang dilaporkan secara resmi.

Baca juga: Apa Saja Altcoin Terbaik untuk Investasi di 2025? | Daftar Presale Altcoin Teratas

Bybit Menghadapi Tekanan Besar, Pengguna Menarik Dana dalam Jumlah Masif

Setelah kabar peretasan menyebar, terjadi gelombang besar penarikan dana dari Bybit. Banyak pengguna mulai memindahkan aset mereka ke platform lain atau menyimpannya di wallet pribadi. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Arkham Intelligence, lebih dari 23.000 BTC telah keluar dari hot wallet Bybit dalam waktu singkat.

Saldo Bitcoin dalam wallet utama Bybit mengalami penurunan drastis, dari 70.000 BTC menjadi sekitar 52.000 BTC, yang mencerminkan arus keluar dana sekitar $1,7 miliar sejak Jumat sore.

Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa total dana yang keluar dari Bybit dalam berbagai bentuk crypto telah mencapai angka $6 miliar. Lonjakan penarikan ini menambah tekanan pada platform, yang kini menghadapi tantangan besar untuk menjaga stabilitas layanan mereka serta memulihkan kepercayaan pengguna.

Baca juga: Daftar ICO Crypto Terbaik untuk Investasi di 2025

Peran eXch dalam Pemrosesan Dana Curian

Selain aktivitas pencucian dana yang dilakukan melalui berbagai decentralized exchanges, Elliptic dan analis blockchain independen seperti ZachXBT menyoroti peran eXch, sebuah platform pertukaran crypto anonim, dalam memproses sebagian dana hasil pencurian.

Elliptic mengidentifikasi bahwa eXch telah menangani dana yang bernilai puluhan juta dolar, meskipun pihak Bybit telah mengajukan permintaan langsung untuk memblokir transaksi tersebut. Dalam laporan yang dirilis pada hari Minggu, Elliptic menyebutkan bahwa Ethereum hasil peretasan secara bertahap dikonversi ke Bitcoin menggunakan layanan yang disediakan oleh eXch serta platform lain.

Sebuah email yang diklaim berasal dari eXch, yang diarsipkan di X (sebelumnya Twitter) pada hari Sabtu dan dikutip oleh Elliptic, menyatakan bahwa mereka menolak untuk memenuhi permintaan Bybit. Dalam email tersebut, eXch menuduh Bybit telah melakukan tindakan yang merusak reputasi mereka di masa lalu, sehingga mereka tidak berkewajiban untuk menanggapi permintaan kerja sama.

“Kami kesulitan memahami alasan mengapa kami harus bekerja sama dengan entitas yang sebelumnya telah menyerang reputasi kami,” bunyi pernyataan dari eXch.

Hingga saat ini, eXch belum memberikan tanggapan resmi terhadap permintaan komentar dari berbagai media, termasuk Decrypt.

Baca juga: Crypto yang Bagus untuk Jangka Panjang: Peluang dan Potensi Kenaikan Harga di Masa Depan

eXch Bantah Tuduhan Memfasilitasi Pencucian Uang

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah ke forum Bitcoin pada hari Minggu, eXch membantah tuduhan bahwa mereka membantu proses pencucian dana hasil peretasan Bybit.

Mereka menegaskan bahwa eXch tidak terlibat dalam pencucian uang untuk Lazarus Group maupun rezim Korea Utara. Tuduhan tersebut, menurut mereka, hanyalah narasi yang dibuat oleh pihak-pihak tertentu yang ingin membatasi fungibility dan privasi on-chain dari aset crypto.

Lebih lanjut, eXch mengklaim bahwa dana yang mereka proses terkait dengan peretasan Bybit hanyalah jumlah kecil yang tidak signifikan dalam skema pencucian dana secara keseluruhan. Mereka juga mengumumkan rencana untuk mendonasikan sebagian dana tersebut ke berbagai proyek open-source yang berfokus pada peningkatan privasi dan keamanan di dunia crypto.

Meskipun pernyataan ini telah dirilis, komunitas crypto masih menyoroti keterlibatan eXch dan bagaimana platform tersebut digunakan dalam transaksi yang mencurigakan. Sementara itu, investigasi terhadap peretasan Bybit masih terus berlanjut, dengan berbagai pihak berusaha melacak pergerakan dana serta mengidentifikasi pihak yang bertanggung jawab.

Baca juga: Daftar Meme Coin Baru yang Siap Meledak di 2025 | Peluang Investasi Kripto yang Tak Boleh Anda Lewatkan

Peningkatan Ancaman Peretasan Crypto, Keamanan Wallet Semakin Diperhitungkan

Serangkaian peretasan besar dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pencurian dana dari Bybit yang melibatkan Lazarus Group, semakin menggarisbawahi pentingnya keamanan dalam menyimpan aset digital. Dengan meningkatnya nilai investasi dalam cryptocurrency, pelaku kejahatan siber juga semakin canggih dalam menargetkan platform pertukaran dan pengguna individu.

Laporan terbaru menunjukkan bahwa sebagian besar kasus pencurian crypto melibatkan eksploitasi kelemahan pada centralized exchanges, smart contract, dan kurangnya perlindungan pada akun pengguna.

Pada tahun 2024, total kerugian akibat peretasan crypto mencapai $2,2 miliar, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Mayoritas serangan ini dilakukan oleh kelompok peretas asal Korea Utara, yang kemudian mencuci dana melalui berbagai metode, termasuk mixers dan cross-chain swaps.

Situasi ini menunjukkan bahwa pengguna crypto tidak hanya perlu berhati-hati dalam memilih platform pertukaran, tetapi juga harus memastikan bahwa aset mereka disimpan dengan aman. Salah satu solusi terbaik untuk melindungi dana digital adalah menggunakan wallet non-custodial, yang memberikan kontrol penuh kepada pengguna atas private key mereka.

Baca juga: Daftar Airdrop Crypto di 2025 – Dapatkan Kripto Gratis

Best Wallet Sebagai Solusi Keamanan Wallet Crypto

Sebagai respons terhadap meningkatnya ancaman siber, semakin banyak investor crypto yang mencari crypto wallet terbaik yang dapat menawarkan keamanan maksimal sekaligus fitur-fitur inovatif. Best Wallet hadir sebagai salah satu solusi paling unggul untuk melindungi aset digital dari risiko peretasan, sambil tetap memberikan kemudahan dalam pengelolaan investasi crypto.

Sebagai wallet crypto non-custodial, Best Wallet memastikan bahwa pengguna memiliki kontrol penuh atas private key mereka, menghilangkan risiko dana dibekukan atau dicuri oleh pihak ketiga. Dengan teknologi enkripsi tingkat tinggi, sistem keamanan multi-layer, serta dukungan untuk lebih dari 60 blockchain, wallet ini menjadi pilihan utama bagi investor yang ingin menyimpan dan mengelola aset mereka dengan aman.

Fitur unggulan seperti staking aggregation, DEX integration, dan presale access menjadikan Best Wallet lebih dari sekadar tempat penyimpanan crypto. Wallet ini juga dirancang untuk membantu pengguna memaksimalkan potensi keuntungan dari investasi mereka, tanpa harus bergantung pada platform terpusat yang rentan terhadap serangan hacker.

Dengan meningkatnya ancaman kejahatan siber di dunia crypto, memiliki wallet yang aman dan terpercaya bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan utama bagi setiap investor. Best Wallet hadir sebagai solusi lengkap untuk keamanan, fleksibilitas, dan efisiensi dalam manajemen aset digital.

Baca juga: Daftar Presale Crypto di 2025 | Inilah Proyek Kripto Baru yang Akan Menggebrak Pasar

Kesimpulan dan Catatan Akhir

Peningkatan kasus peretasan crypto, seperti yang terjadi pada Bybit, semakin menegaskan pentingnya keamanan dalam mengelola aset digital. Serangan yang dilakukan oleh kelompok seperti Lazarus Group menunjukkan bahwa platform pertukaran crypto masih menjadi target utama bagi peretas. Investor perlu mengambil langkah proaktif untuk melindungi dana mereka dari ancaman yang terus berkembang.

Menggunakan wallet non-custodial seperti Best Wallet memberikan perlindungan maksimal terhadap aset digital. Kontrol penuh atas private key, enkripsi tingkat tinggi, serta dukungan terhadap lebih dari 60 blockchain menjadikannya solusi ideal bagi investor crypto. Fitur seperti staking aggregation, DEX integration, dan presale access memberikan keuntungan tambahan tanpa mengorbankan keamanan.

Dengan meningkatnya risiko pencurian crypto, menyimpan aset di wallet aman menjadi keputusan cerdas bagi setiap investor. Best Wallet menawarkan keseimbangan antara keamanan, fleksibilitas, dan kemudahan penggunaan dalam satu platform. Tidak hanya melindungi aset dari serangan peretas, tetapi juga membantu pengguna mengoptimalkan keuntungan mereka.

Keamanan aset digital kini bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan mendesak bagi siapa pun yang berinvestasi dalam crypto. Best Wallet hadir sebagai solusi terpercaya untuk menyimpan dan mengelola aset digital dengan lebih aman dan efisien. Lindungi investasi Anda dari ancaman siber dengan menggunakan Best Wallet yang telah dirancang untuk menghadapi tantangan masa depan.

Baca juga: Daftar Investasi Kripto Terbaik dan Paling Menguntungkan di Tahun 2025

Masih bingung bagaimana cara menyimpan aset crypto dengan aman setelah serangan besar seperti yang terjadi di Bybit? Banyak investor masih menggunakan metode penyimpanan yang rentan terhadap peretasan. Lindungi aset digital Anda dengan memilih dompet crypto yang aman dan terpercaya. Simak panduan lengkapnya di artikel Mengenal Dompet Crypto: Solusi Aman untuk Menyimpan Aset Digital Anda.

Serangan terhadap Bybit membuktikan bahwa tidak semua platform crypto aman untuk menyimpan dana dalam jumlah besar. Salah memilih dompet bisa membuat aset Anda rentan terhadap eksploitasi oleh peretas. Jadi, lebih baik gunakan wallet yang memiliki keamanan tinggi dan kendali penuh di tangan pengguna. Pelajari lebih lanjut perbedaan antara cold wallet dan hot wallet serta mana yang paling aman di Cold Wallet vs Hot Wallet: Mana yang Lebih Aman untuk Aset Kripto Anda?.

Keamanan dalam menyimpan aset crypto menjadi semakin penting di tengah maraknya kasus pencurian. Oleh karena itu, memilih crypto wallet terbaik yang sudah terbukti aman adalah langkah cerdas bagi setiap investor. Best Wallet hadir sebagai solusi dengan fitur unggulan yang melindungi aset digital dari ancaman siber. Temukan rekomendasi lengkapnya di Wallet Crypto Terbaik Indonesia: Pilihan Dompet Digital Paling Aman dan Praktis.

Disclaimer: Artikel di atas adalah konten bersponsor; artikel ini ditulis oleh pihak ketiga. NewsBTC tidak mendukung atau bertanggung jawab atas konten, iklan, produk, kualitas, akurasi, atau materi lainnya di halaman ini. Tidak ada bagian dalam artikel ini yang dapat dianggap sebagai saran keuangan. Pembaca sangat disarankan untuk memverifikasi informasi secara mandiri dan berhati-hati sebelum terlibat dengan perusahaan atau proyek yang disebutkan. Berinvestasi dalam cryptocurrency memiliki risiko kehilangan modal, dan pembaca juga disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional sebelum membuat keputusan apa pun yang mungkin didasarkan pada konten bersponsor di atas.

 

Exit mobile version